Mengenal Jenis Aritmia yang Dapat Ditangani dengan Prosedur Ablasi Jantung

aritmia

Ablasi jantung atau ablasi aritmia termasuk jenis operasi kecil, sehingga menjadi tindakan medis yang berada di urutan terakhir jika pengobatan lainnya sudah tidak berhasil. Namun, tidak semua jenis penyakit aritmia langsung ditangani dengan jenis intervensi elektrofisiologi ini. Berikut beberapa tipe penyakit aritmia yang bisa ditangani dengan tindakan ablasi jantung.

Tipe dari Penyakit Aritmia yang Ditangani dengan Ablasi

1. Supraventrikular Takikardi

Supraventrikular takikardi atau SVT adalah jenis aritmia dimana detak jantung lebih cepat daripada detak normalnya karena impuls listrik yang bertugas untuk mengatur detak jantung tidak bekerja dengan normal. Akibatnya, otot jantung tidak bisa melakukan relaksasi di sela-sela kontraksi.

Efek lainnya, ventrikel jantung tidak bisa berkontraksi dengan kuat yang menyebabkan tidak mampu menyuplai darah ke tubuh, termasuk ke otak. Itulah mengapa, pasien dengan kondisi ini umumnya memiliki gejala berupa pusing atau pingsan. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, khususnya pada rentang usia 25 hingga 40 tahun.

2. Atrial Fibrilasi

Tipe aritmia selanjutnya yang perlu mendapatkan penanganan intervensi elektrofisiologi adalah atrial fibrilasi atau AF. Pasien yang menderita penyakit ini memiliki detak jantung yang cepat dan tidak beraturan serta sangat mungkin untuk tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, gejalanya mungkin saja timbul lalu hilang, berlangsung dalam waktu yang lama, dan permanen.

Apabila kondisi ini dibiarkan, maka berpotensi untuk mengakibatkan penyakit stroke dan gagal jantung. Umumnya, gejala yang dialami oleh penderita atrial fibrilasi ini adalah sesak napas, pusing, lemas, nyeri di bagian dada, dan jantung yang berdebar. Karena gejalanya uang sering hilang muncul, banyak orang yang menganggapnya sepele dan tidak dibawa ke dokter.

3. Ventrikel Takikardi

Ventrikel takikardi atau VT juga termasuk ke dalam tipe aritmia yang perlu penangan dengan ablasi jantung atau intervensi elektrofisiologi. Penyakit ini merupakan sebuah kondisi dimana ventrikel atau bilik jantung berdebar terlalu cepat dan penderitanya mungkin saja tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Bilik kiri yang memompa terlalu cepat menjadi tidak sinkron dengan serambi jantung yang menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan baik dan tubuh menjadi kekurangan oksigen.  Jika dibiarkan, lama-kelamaan penyakit ini bisa menunjukkan beberapa gejala, seperti sesak napas, pingsan, dan nyeri dada yang terasa seperti ditekan.

Untuk itu, penyakit ini harus mendapatkan penanganan khusus supaya tidak sampai mengalami henti jantung mendadak. penyakit ini bisa jadi disebabkan oleh gangguan jantung yang sudah ada sebelumnya, seperti gagal jantung, serangan jantung, cacat jantung bawaan, dan penyakit jantung koroner.

Tidak semua tipe aritmia langsung ditangani dengan tindakan medis berupa ablasi jantung. Tindakan medis ini akan dilakukan untuk beberapa tipe aritmia seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Jika anda mengalami gejala yang merujuk kepada penyakit tersebut, segera pergi ke dokter.

Salah satu dokter yang memiliki spesialisasi di bidang aritmia adalah dr Suni Raharjo, cek profilnya disini https://heartology.id/dr-sunu-raharjo

What do you think?

0 points
Upvote Downvote

Total votes: 0

Upvotes: 0

Upvotes percentage: 0.000000%

Downvotes: 0

Downvotes percentage: 0.000000%