5 Hambatan Berternak Ayam Petelur Di Indonesia

Ayam petelur dibudidayakan untuk diambil telurnya. Seperti yang sudah diketahui bahwa telur ayam kaya akan protein sehingga sangat bagus untuk kesehatan bagi tubuh manusia. Kebutuhan telur ayam ini akan meningkat di saat-saat tertentu misalnya saat bulan Ramadhan dan juga Idul Fitri tiba. Banyak pebisnis kue yang membutuhkan telur tersebut untuk membuat aneka kue kering maupun kue basah karena permintaan yang meningkat. Di saat harga telur ayam meningkat dan permintaan banyak, saat itulah peternak akan mendapatkan keuntungan. Meski begitu ada beberapa hambatan yang harus diatasi ketika menggeluti bisnis ini. Berikut ini adalah beberapa hambatan berternak ayam petelur yang harus diatasi:

Limbah yang Tidak Dikelola dengan Baik

Ketika Anda ingin mendirikan peternakan ayam jenis petelur ini harus dipikirkan secara matang bagaimana cara untuk mengelola limbah ayam tersebut. Limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah ke depannya misalnya saja membuat bentrok dengan warga di sekitar kandang dan bisa memicu penyakit. Anda bisa membuat tempat untuk penanganan limbah ayam tersebut yang mana tempatnya harus jauh dari pemukiman penduduk.

Baca juga : 4 Cara Ternak Ayam Potong yang Benar

Anda juga harus waspada jika musim hujan tiba. Saat musim hujan tiba ayam akan mudah sekali terkena penyakit yang diakibatkan oleh kebersihan kandang yang tidak terjaga dengan baik, kondisi limbah yang tidak teratasi dengan baik dan lain sebagainya. Kontrol selalu tempat untuk menampung limbah ayam tersebut, jangan sampai mencemari lingkungan sekitarnya.

Fluktuasi Harga Telur

Hambatan berternak ayam petelur lainnya adalah fluktuasi. Meski harga telur ayam meningkat namun fluktuasi tetap tidak bisa dihindarkan. Fluktuasi adalah ketidak tetapan atas barang atau jasa yang mana berhubungan dengan harga. Yang harus diperhatikan bagi peternak ayam jenis petelur ini adalah fluktuasi harga telur ayam. Memang di saat-saat tertentu harga telur ayam akan naik dikarenakan permintaan yang banyak, lalu bagaimana dengan harga telur ayam pada waktu-waktu berikutnya?, belum ada jaminan harga tersebut akan naik. Ada banyak hal yang menyebabkan harga telur ayam menjadi menurun misalnya saja adalah permintaan yang sedikit dan lain sebagainya.

Sarana Produksi Meningkat

Hambatan yang harus Anda pikirkan adalah ketika permintaan telur menurun bisa saja disebabkan oleh kenaikan sarana produksinya sehingga harga jual menjadi mahal. Sarana produksi ini mencakup harga DOC yang meningkat, harga pakan meningkat, vaksin, obat-obatan dan lain sebagainya. Jika sarana produksi meningkat namun permintaan telur menurun akan membuat Anda akan mengalami kerugian. Anda harus menyiapkan mental jika sewaktu-waktu hal ini terjadi.

Persaingan Ketat

Jika Anda memutuskan untuk berternak ayam petelur harus siap menghadapi persaingan ketat. Persaingan ketat tersebut dikarenakan sudah ada peternak sebelum Anda yang menggeluti bisnis tersebut. Selama telur yang dihasilkan berkualitas, jangan pernah takut akan persaingan tersebut. Sebab persaingan yang sehat akan membuat bisnis Anda semakin maju dan berkembang. Melalui persaingan Anda juga bisa memperbaiki kualitas dari telur yang dihasilkan oleh peternakan yang dimiliki. Selain itu Anda juga harus siap jika sewaktu-waktu pemerintah melakukan impor telur ayam negeri, bisa saja harga telur ayam di dalam negeri menjadi anjlok.

Baca juga : 5 Tips Memilih Karkas Ayam Murah & Segar

Risiko Tinggi

Risiko ternak ayam jenis petelur ini cukup tinggi yang mana erat sekali dengan kematian dan telur yang dihasilkan tidak berkualitas. Jika mengalami kematian ayam cukup sering, kerugian bisa Anda alami.

Modal untuk mendirikan bisnis adalah niat dan tekad yang kuat. Niat yang kuat tanpa disertai dengan tekad yang kuat tidak akan bisa berjalan dengan lancar. Hambatan ternak ayam petelur tersebut bisa diatasi dengan baik jika Anda sudah memiliki niat dan tekad yang kuat.

What do you think?

0 points
Upvote Downvote

Total votes: 0

Upvotes: 0

Upvotes percentage: 0.000000%

Downvotes: 0

Downvotes percentage: 0.000000%

Tinggalkan Balasan