Dalam ternak ayam broiler, menghasilkan daging yang berkualitas, bermutu tinggi, dan sehat serta segar adalah prioritas. Untuk menghasilkan daging yang berkualitas ini, peternak sangat memperhatikan kualitas pakan, kebersihan kandang, serta kesehatan ternak ayam broiler mereka. Setelah masa panen, ayam-ayam ternak ini dipotong dan didistribusikan ke berbagai wilayah tergantung pemasaran masing-masing peternak. Lantas, bagaimana konsumen mengetahui daging yang mereka terima berkualitas, bermutu tinggi, sehat, dan segar?
Memilih daging ternak ayam broiler memang harus teliti dan jeli. Hal ini dikarenakan adanya beberapa penjual nakal yang menyelipkan dagangan mereka dengan ayam “tiren” (mati kemaren) di sela-sela daging segar yang mereka pajang. Penjual nakal ini sengaja melakukan hal tersebut untuk meraup keuntungan yang besar. Ayam tiren adalah ayam yang telah mati sebelum dipotong dan kemudian dijual. Adanya ayam tiren ini tentu meresahkan karena ayam tersebut memiliki potensi risiko penyakit yang berbahaya.. Oleh karena itu, pembeli sebaiknya lebih teliti dan waspada terhadap penjual yang nakal ini dengan mengetahui perbedaan daging ayam ternak broiler yang segar dan tidak.
Penemuan adanya ayam tiren saja sudah cukup meresahkan masyarakat, apalagi dengan ditambah adanya penemuan ayam berformalin. Para penjual nakal memberikan formalin pada daging ayam yang dijualnya agar daging ayam tersebut dapat bertahan lebih lama. Penjual nakal yang menjual ayam tiren dan ayam berformalin dapat dengan segera diketahui dengan melihat kondisi daging ternak ayam broiler tersebut. Membedakan ayam tiren dengan daging ayam segar dapat dilihat dari warna daging, warna kulit, aroma daging ayam, serta darah yang ada dalam daging ayam tersebut. Berikut ciri-ciri yang dapat pembeli lihat untuk membedakan daging ayam tiren, ayam berformalin, dan ayam segar.
Daging Ayam Segar
Memilih daging ayam potong yang sehat dan segar serta berkualitas tidaklah sulit. Daging yang sehat memiliki beberapa ciri dan tanda yang dapat diketahui secara kasat mata. Daging ternak ayam broiler yang segar dan sehat memiliki warna putih kekuningan dan cerah. Selain memiliki warna daging yang cerah, kulit ayam terlihat berwarna putih kekuning-kuningan yang bersih. Saat disentuh, konsumen akan mendapatkan daging ternak ayam broiler yang lembab dan tidak lengket. Selain dari warna daging dan warna kulit, ayam yang segar dan berkualitas umumnya memiliki aroma yang tidak terlalu menyengat dan tidak berbau amis atau busuk.
Daging Ayam Tiren
(chickens) Ayam tiren atau ayam mati kemaren memiliki ciri khas seperti aroma daging yang agak amis dan berbau, serta tidak terlihat segar. Daging ayam tiren tidak terlihat segar karena memiliki warna cenderung kebiruan dan pucat. Selain warna daging yang tidak segar, tekstur daging ayam ini terlihat tidak mulus seperti daging ternak ayam broiler pada umumnya. Pembeli juga bisa melihat ciri-ciri ayam tiren lainnya apakah ayam tersebut memiliki bercak-bercak darah di bagian kepala/ leher atau tidak. Ayam yang memiliki kondisi tersebut termasuk daging ayam tiren yang tidak layak untuk dikonsumsi.
Daging Ayam Berformalin
Daging ayam yang diberikan formalin dapat dengan segera diketahui dengan mencium aroma daging ayam tersebut. Daging ayam berformalin cenderung memiliki aroma obat yang kuat dan sangat berbeda dengan daging ternak ayam broiler segar pada umumnya. Selain itu, warna ayam berformalin cenderung lebih pucat, memiliki tekstur yang sangat kencang, dan pada bagian paha sampai dengan kaki terlihat sangat kaku. Ayam berformalin ini tidak dapat rusak selama kira-kira dua hari pada suhu ruangan 25 derajat celcius.
Baca Juga : Memilih Ayam Segar Hasil Budidaya Ayam Broiler untuk Dikonsumsi