Ayam kampung adalah salah satu jenis ayam yang banyak dibudidayakan. Sejak zaman dahulu, ayam ini sudah dipelihara terutama oleh masyarakat yang ada di desa. Masyarakat di pedesaan umumnya memiliki halaman rumah yang luas sehingga ayam-ayam tersebut akan bebas berlarian. Alasan mengapa zaman dahulu banyak yang membudidayakan ayam tersebut dikarenakan perawatannya mudah, dan sistem barter masih berlaku. Sehingga ketika membutuhkan beras, minyak atau yang lainnya mereka bisa membarter ayam tersebut dengan bahan kebutuhan pokok yang dibutuhkan.
Saat ini pun peluang bisnis ternak ayam ini masih sangat menjanjikan dikarenakan banyak restoran yang membutuhkan daging ayam kampung segar untuk diolah menjadi berbagai macam makanan yang menggugah selera. Bagi yang tertarik untuk menggeluti bisnis ayam kampung, simak cara memulai ternak ayam kampung berikut ini:
Baca juga : 6 Cara Ternak Ayam Potong agar Mendapatkan Hasil Maximal
Pilih Jenisnya
Jenis ayam kampung bervariasi. Anda bisa memilih jenis ayam kampung yang paling potensial untuk diternakkan. Selain itu sesuaikan dengan kondisi cuaca yang ada di lingkungan Anda. Di setiap daerah pun memiliki jenis ayam kampung yang menjadi mayoritas dan paling banyak untuk dibudidayakan. Oleh sebab itu lakukanlah survey kecil untuk mengetahui jenis ayam kampung apa yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat yang ada di lingkungan Anda.
Pemilihan Bibit yang Berkualitas
Pilihlah bibit yang berkualitas. Jika memiliki teman yang sudah beternak ayam kampung sejak lama, tidak ada salahnya mencari bibit ayam yang berkualitas kepadanya. Namun jika tidak memiliki channel Anda bisa mencari DOC ayam kampung di peternakan yang sudah terkenal dan terpercaya. Pilihlah DOC ayam dari indukan yang berkualitas. DOC tersebut akan memiliki kualitas yang sama dengan indukannya. Selain memilih DOC, Anda juga bisa memilih indukan yang berkualitas yang terbukti bisa menghasilkan telur yang berkualitas pula. Ciri DOC yang berkualitas adalah menetas di waktu yang tepat, mata cerah dan lebih bersinar, mampu berdiri dengan tegap dan lincah, dan yang terakhir adalah tidak memiliki kecacatan fisik.
Air Minum
Cara memulai ternak ayam kampung yang harus diperhatikan adalah air minumnya. Air minum harus selalu diteliti apakah masih tercukupi dan kondisinya bagaimana. Ketika musim hujan tiba Anda harus rajin mengecek air minum di dalam kandang ayam. Hal itu dikarenakan kondisi air menjadi tidak berkualitas ketika musim hujan tiba. Jika air di dalam kandang ayam bercampur dengan air hujan bisa menyebabkan berbagai macam bakteri dan kuman masuk ke dalam tubuh ayam. Sehingga Anda harus benar-benar memperhatikan apakah air yang diberikan bersih, tidak berwarna dan tidak berbau.
Baca juga : 4 Risiko Ternak Ayam Petelur yang Patut Diwaspadai
Pakan Ayam
Yang harus diperhatikan selanjutnya adalah pemberian pakan. Pakan adalah makanan yang mudah lembap sehingga bisa memicu pertumbuhan jamur dan mikroorganisme lainnya. Oleh sebab itu perhatikan pakan ayam apakah masih memiliki kualitas bagus atau tidak. Pakan ayam yang sudah menurun kualitasnya akan berbau tengik, berubah warna dan ditumbuhi oleh parasit.
Waspada Penyakit
Meski memiliki sistem imun yang tinggi dibandingkan dengan jenis ayam yang lainnya, Anda harus waspada terhadap berbagai macam penyakit ayam yang bisa menyerang. Penyakit tersebut misalnya adalah influenza, diare dan lain sebagainya. Saat musim kemarau penularan penyakit bisa melalui udara sedangkan saat penghujan penularan bisa melalui air minum. Pencegahannya bisa memberikan vitamin agar daya tahan tubuh ayam menjadi stabil.
Baca juga : 7 Cara Ternak Ayam Broiler yang Efektif dan Efisien
Ayam kampung mudah sekali perawatannya sehingga cocok bagi pemula yang ingin menggeluti bisnis ternak ayam. Lakukanlah cara di atas untuk memulai bisnis ternak ayam kampung dengan baik dan benar.